Seharusnya aku biasa-biasa sajalah,
bergeming saja atas kehadiranmu
kembali ke ruang rutinku.
Lagipula, telahkah aku pasti dengan tindakan
dan tak akan punya rasa sesal?
Seharusnya aku cuma senyum-senyum saja dan bilang :
''Yang segini ini saja sudah cukup bikin aku berkomentar
bahwa hidup ini memang lumayan indah.''
Lagipula, tidakkah itu fantasi, fatamorgana dan maya?
Namun,
mengapa aku masih terus saja memencet-mencet nomor teleponmu?
(Dasar aku!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar