Sabtu, November 07, 2009

REMINISCENCE OF THE DAYS : Selamat Tidur, Helena!

Setelah berhari-hari menginap di Hotel Radisson, Memphis, pagi itu jadwalku adalah Helena, Arkansas. Dengan mengendarai mobil, kutelusuri jalan yang menguap. Cukup makan waktu. Lubang hidung kering dan kulit terasa berminyak. Tujuan adalah Cotton Field, perladangan kapas yang luasnya sepanjang penglihatan. Langsung menusuk ke perkebunan kecil, terlihat kerumunan para kulit hitam sedang merayakan beria-ria merayakan Hari Panen, pada pesta semacam bazaar yang penuh makanan, minuman dan musik.

Ceria mereka menyambutku. Dengan senyum lebar mereka lontarkan puji-puji bernuansa agama. “Oh my Lord!” ujar mereka atas kedatanganku. Tapi wajahnya juga masih penuh rasa heran. “I’m just a stranger passing by,” kataku.

Kami kemudian merayakan hari ulang tahunku yang persis jatuh di tanggal sama dengan Cotton Day itu. Di rumah keluarga Joe, aku didudukkan persis di sisi kanan tuan rumah. Seluruh anggota keluarga hadir di situ. Kami saling bertanya dan saling menjawab. Mereka menghidang makanan yang hampir tak boleh kusentuh, karena rata-rata bercampur daging babi. Aku bingung, mereka bingung. Akhirnya mereka memberiku seporsi kulit kentang yang telah direbus. “It’s okay!” tanggapku.

Sebelum makan, mereka mengajakku berdoa. Panjang sekali. Dan seusai doa, empat putri keluarga itu berdiri di sampingku untuk ber-acapela melantunkan lagu. Aku merasa aneh, merayakan ulang tahun dengan gaya yang lain. Tapi it’s always okay. Malam itu aku menginap di Edwardian Inn, di tempat yang bukan hotel atau motel, tetapi Bed & Breakfast. Seperti maknanya, mereka cuma menyediakan tempat tidur & sarapan pagi. Kamarku persis di puncak teratas, dekat wuwungan atap. Perabotannya tempo dulu, terkesan kuno dan berwarna gelap. Agak menyeramkan. Tapi karena mata mengantuk dan badan letih, hal itu sama sekali tidak mengganggu. 

Apa yang kucari di sini? Dan apa yang kuperoleh? Aku mungkin menemukan sesuatu tetapi tetap merasa kehilangan. Hidup tak pernah lengkap. Jawaban datang satu per satu, menjelaskan namun tidak menjawab. Besok aku akan berjalan lagi, menyeret tubuh sepanjang jalan, berkelana mencari diri. Kubuka jendela dan melongokkan kepala menerawang malam. Yang ada cuma gelap.

Selamat tidur, Helena!

Diposting Jumat, 25 September 2009

Tidak ada komentar: