Requim buat Poppy Anastia
Bagaimana kini caraku sedih,
waktu dengar kau pulang
di siang, saat angin pelan jatuhkan dedaun kering
berputar-putar tak punya arti
menimpa tanah merah pekuburanmu?
Bagaimana pula aku akan bersedih
ketika di sela-sela rumpun hati
aku telah sulit menemu wajahmu.
Musik ini musik kita
pernah kita dengar dan senandungkan
dulu di hari-hari emas.
Tapi tak juga membawa airmata.
waktu dengar kau pulang
di siang, saat angin pelan jatuhkan dedaun kering
berputar-putar tak punya arti
menimpa tanah merah pekuburanmu?
Bagaimana pula aku akan bersedih
ketika di sela-sela rumpun hati
aku telah sulit menemu wajahmu.
Musik ini musik kita
pernah kita dengar dan senandungkan
dulu di hari-hari emas.
Tapi tak juga membawa airmata.
Minggu, 5 Oktober 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar