Jumat, April 11, 2008

C.R.U.M.B.L.I.N.G.D.O.W.N.

Jika Tuhan memang ada,
pastilah Dia mengamatiku saat ini.

Sudah berbulan-bulan aku merasa bukan diri lagi.
Keanehan dan gelegak impuls terangkat ke udara
dalam bentuk gelembung yang mudah terpecah.

Siapakah aku, Han?

Angkara tebal menyatu di ubun
menggerakkan tindak durjana
menghardik kepada siapa saja,
tanpa pikir dan penuh murka.

Masihkah aku manusia, Han?

Hari ini, aku terpukul dan terpental ke sudut.
Dan dalam remang yang padam, kutelaah lagi namaku
dan kupertanyakan takdirMu.

Aku tak lagi mengerti diri
dan makna yang Kau toreh di telapak ini.

Pupus sudah, segala mimpi hilang terbang
dan aku terhuyung-huyung berjalan,
satu langkah, dua langkah
dan gedebum!
Aku terjatuh!

Han, jika Kau memang betul-betul ada,
adakah Kau melihatku?

Medan, Selasa, 5 September 1995

Tidak ada komentar: