Selasa, April 22, 2008

Pieces of April, 1995

Ada camar, mungkin pula elang
yang menyambar ikan berenang.
pada saat kita duduk di siang terik,
mengunyah pesanan
sepiring kwetiau dan goreng udang tepung.

Ada nyanyi dalam hati,
yang tidak seperti musik runyam di loudspeaker
dengan bunyi kresek dan tempo yang kecepatan.

Ingin aku bersandar-sandar padamu.......,
tatkala kita berbincang mengenai eksistensi
dan status kehidupan masing-masing.

Tidak menyakitkan memang!
Malah kita bisa tersenyum dan mengatakan,
mereka, yang masing-masing kita miliki
adalah manusia yang komplit,
meski kita juga menyadari :
mereka bukan mimpi-mimpi kita,
tetapi itulah yang terbaik hingga kini.

Entah mengapa aku merasa tegar dan kukuh
mendengar tuturanmu.
Padahal kemarin, aku sering remuk tak berbentuk
jika membayangkanmu lagi dan lagi.

Mudah-mudahan
Tuhan tidak membiarkan kita merobek hati sendiri.

Belawan, Sabtu, 29 April 1995

Tidak ada komentar: